
Murianews, Kudus – Motor listrik bersubsidi milik Polytron telah hadir di Kudus. Harganya lebih murah usai mendapat suntikan subsidi.
Di showroom motor listrik Polytron Kudus, ada motor listrik tipe Polytron Fox R Electric yang didisplay. Satu tipe motor yang didisplay itu memiliki warna yang berbeda-beda.
Sales Motor Listrik Polytron Kudus, Dhesta Prihatmojo mengatakan, pihaknya saat ini hanya menjual satu tipe motor listrik bernama Polytron Fox R Electric. Sepeda motor listrik itu memiliki harga on the road (OTR) sebelum disubsidi Rp 21 juta.
”Untuk harga OTR luar Jabodetabek Rp 21 juta, termasuk di Kudus ini harganya Rp 21 juta. Tetapi kalau harga OTR di Jabodetabek Rp 20,5 juta,” katanya saat ditemui di showroom motor listrik Polytron Kudus, Rabu (4/10/2023).
Dhesta menjelaskan, setelah disubsidi, harga motor listrik tersebut menjadi Rp 14 juta. Jumlah itu dikurangi subsidi sebesar Rp 7 juta.
Dia menambahkan, ada empat warna yang disediakan. Mulai dari Crimson Red Matte, Graphite Grey Matte, Midnight Black, dan Bumblebee Yellow.
”Harganya sama tidak berpengaruh di warna. Kalau untuk warna Crimson Red Gloss dan Frost White kami sudah tidak jual lagi,” sambungnya.
Namun, harga itu belum termasuk baterai motor listrik itu, sehingga pembeli harus menyewa komponen ini dari perusahaan ini.
Lebih lanjut, menurutnya saat ini sudah banyak konsumen yang memesan motor listrik bersubsidi Polytron Fox R Electric itu. Dia menjelaskan, sejak adanya aturan terbaru terkait satu NIK dapat satu unit motor listrik bersubsidi, konsumen yang memesan semakin banyak.
”Awalnya saat aturan penerima subsidinya ada empat kelompok itu masih sepi. Kemudian saat ada aturan yang baru satu NIK satu motor listrik bersubsidi yang pesan semakin ramai,” imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah menempatkan empat golongan yang berhak menerima subsidi motor listrik. Yakni penerima kredit usaha rakyat atau KUR, penerima bantuan produktif usaha mikro, penerima bantuan subsidi upah atau BSU, dan penerima subsidi listrik maksimal 900 VA. Namun, aturan penerima subsidi berubah menjadi satu NIK satu motor listrik.
Editor: Zulkifli Fahmi