Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Manuver standing atau wheelie saat ini kembali ngetren di kalangan anak muda. Bagaimana awal mula manuver ini muncul? dan bagaimana hingga akhirnya dikenal hingga saat ini?

Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, menuturkan sejarah standing atau Wheelie yang terkenal ini. Sepengetahuannya, manuver standing ini muncul dari arena balap motor.

Awal mula tren standing, angkat roda depan atau wheelie berasal dari dunia balap motor. Terutama dalam balapan motocross dan flat track atau adu kebut di permukaan tanah.

Komunitas pengendara sepeda motor di Amerika Serikat pada tahun 1960-an dan 1970-an sering melakukan wheelie sebagai bentuk pemberontakan dan keberanian.

Tren wheelie juga diadopsi oleh geng-geng motor di daratan Amerika sebagai bagian dari identitas dan budaya mereka, manuver berkembang dengan postur berdiri saat wheelie.

Kemampuan melakukan wheelie kemudian secara keliru dijadikan simbol sebagai tanda keberanian dan keterampilan dalam mengendarai sepeda motor. Pada tahun 1980-an dan 1990-an, tren wheelie semakin populer di kalangan anak muda dan menjadi bagian dari budaya jalanan serta hiburan.

Berbagai kontes dan pertunjukan freestyle mulai diselenggarakan, sebagai wadah tren ini. Ada perbedaan antara wheelie dan standing, meski keduanya sama-sama mengangkat roda depan.

Perbedaannya terletak pada posisi atau postur pengendaranya yang duduk jok, utuk standing. Sedangkan pada manuver Wheelie, pengendaranya berada dalam posisi berdiri diatas footstep, barstep atau bahkan dijok motor.

Awal mulanya wheelie ini adalah peristiwa yang terjadi di balap motorcross saat melakukan start. Pembalap selalu berusaha mendapatkan tempat terdepan selepas start, terutama balapan motorcross yang dilepas posisinya sejajar dalam satu garis Start.

Pembalap akan menahan bukaan gas agar mesin berputar berada dikemampuan puncak torsinya. Torsi yang dihasilkan mesin – mesin motorcross memiliki energi putar yang sangat kuat- sehingga ketika kopling dilepas, mudah sekali ban depan terangkat.

Saat dilintasan lurus, pembalap motorcross sengaja membuat roda depan melayang diatas tanah dengan tujuan melewati permukaan tanah yang tidak rata tanpa diganggu guncangan.

Awalnya angkat ban depan ini tidak berawal untuk aksi hiburan atau sebagai tanda nyali keberanian. Namun sesungguhnya dari upaya pembalap mendapatkan akselerasi mencapai posisi terdepan dengan terkendali dan bagian dari teknik membalap di lintasan motorcross.

Begitulah hal ikwal soal standing atau wheelie ini, yang akhirnya dikenal hingga sekarang. Mereka yang melakukannya saat ini lebih diarahkan sebagai ekspresi pemberani dari seorang pengendara.

Di jalanan umum, anak-anak muda biasanya melakukan aksi yang sebenarnya tidak boleh dilakukan di sembarang tempat ini. Potensi bahaya yang muncul tidak hanya mengancam pengendaranya, tetapi juga pengendara lain, saat dilakukan di jalan umum.

Komentar

Otomotif Terkini

Terpopuler