Mereka dikabarkan memperkuat pabriknya di Carolina Selatan. Volvo pun mengincar model-model yang diproduksi di AS berikutnya.
Dalam laporan Carscoop, Jumat (2/5/2025) lalu, upaya itu merupakan imbas dari tarif Trump yang dinilai tinggi. Mereka pun mendorong produk yang lebih besar untuk dalam negeri.
Beberapa dekade ini, Volvo memang menjual produknya di Amerika. Namun, hamper 90 persen produknya masih bikinan Eropa.
Pemimpin Volovo AS, Hakan Samuelsson mengatakan, pihaknya akan membuat model baru berbentuk hybrid ringan dan hybrid plug-in yang kemungkinan besar berupa XC60 atau XC90.
”Mobil wagon atau sedan sepertinya tidak mungkin. Menurut saya, jika Anda melihat mobil terlaris di AS, mobil itu sering kali adalah jenis SUV,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin (5/5/2025).
Murianews, Jakarta – Perusahaan otomotif asal Swiss, Volvo ikut kena dampak kebijakan tarif ekspor impor Presiden AS Donald Trump.
Mereka dikabarkan memperkuat pabriknya di Carolina Selatan. Volvo pun mengincar model-model yang diproduksi di AS berikutnya.
Dalam laporan Carscoop, Jumat (2/5/2025) lalu, upaya itu merupakan imbas dari tarif Trump yang dinilai tinggi. Mereka pun mendorong produk yang lebih besar untuk dalam negeri.
Beberapa dekade ini, Volvo memang menjual produknya di Amerika. Namun, hamper 90 persen produknya masih bikinan Eropa.
Satu-satunya produk Volvo yang dibuat di Amerika yakni, EX90. Mobil tersebut diketahui telah sepenuhnya bertenaga listrik.
Pemimpin Volovo AS, Hakan Samuelsson mengatakan, pihaknya akan membuat model baru berbentuk hybrid ringan dan hybrid plug-in yang kemungkinan besar berupa XC60 atau XC90.
”Mobil wagon atau sedan sepertinya tidak mungkin. Menurut saya, jika Anda melihat mobil terlaris di AS, mobil itu sering kali adalah jenis SUV,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin (5/5/2025).
Samuelsson mengatakan, pihaknya tak akan lagi mendatangkan mobil-mobil Eropa untuk pasar Amerika. Mereka pun fokus pada jenis yang laris di AS.
Setop Penjualan S90 di Amerika
Meski begitu, Samuelsson tak membocorkan kapan Volvo memutuskan model barunya yang dibuat di Amerika. Namun, ia berencana segera mengunjungi AS untuk berbincang dengan diler dan mencari tahu model mana yang paling masuk akal.
”Seharusnya lebih cepat jika kita ingin memberikan dampak pada pemanfaatan karena ada orang di sana yang membutuhkan sesuatu untuk dilakukan. Dengan tarif, dampaknya bahkan lebih negatif karena opsi untuk mengekspor tidak lagi sejelas dulu,” ujarnya.
Selain mendorong produksi lokal, Volvo juga berencana menghentikan penjualan sedan S90 di Amerika. Sebab produk tersebut diimpor dari China.
Volvo pun berencana fokus pada model yang lebih populer seperti XC40, XC60, dan XC90.
Sementara Volvo tengah menggarap model buatan AS berikutnya, Samuelsson juga menekankan perusahaannya tengah berupaya keras untuk mendorong produksi EX90 bertenaga listrik, dengan harapan dapat mendongkrak penjualan kendaraan yang telah diproduksi di Carolina Selatan.