Ini menjadi tantangan umum yang biasa dialami perempuan pemula saat mengendarai motor. Umumnya perempuan memiliki fisik lebih halus, sehingga saat memilik motor perlu mempertimbangkan berat dan dimensinya.
Pemilihan motor yang tepat diperlukan untuk melatih otot lengan serta kaki. Selain itu, faktor psikologi juga memengaruhi.
Utamanya rasa takut terjatuh untuk pemula selalu menghantui. Maka penting dan wajib untuk menggunakan perlengkapan keamanan seperti helm, pelindung siku dan lutut serta sepatu saat latihan.
Jangan takut jatuh, semua pengendara pernah mengalaminya, terpenting adalah menggunakan perlengkapan yang aman sehingga resiko cidera sangat bisa dikurangi.
Saat berlatih, penting untuk didampingi mereka yang lebih mahir. Carilah mentor yang bisa memberikan instruksi yang jelas dan sabar dalam mengawasi maupun menilai sudah menguasai atau belum.
Jangan berkecil hati jika belum mahir dalam beberapa kali latihan. Nikmati prosesnya dan rayakan setiap kemajuan kecil yang dicapai.
Murianews, Semarang – Belajar naik motor bagi perempuan pemula perlu memahami tiga tips dasar, yakni belajar dengan sepeda kayuh, berlatih tanpa menyalakan mesin, dan mengulang latihan untuk membiasakan tangan.
Setelah memahami tiga tips dasar itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi kunci agar perempuan pemula bisa lebih cepat mahir untuk mengendarai motor.
Berikut kunci dan tips agar perempuan pemula lebih cepat mahir mengendarai motor:
- Percaya Diri
Percaya diri menjadi salah satu kunci saat belajar mengendarai motor. Terutama saat berbelok.
Cobalah latihan berbelok dengan kecepatan rendah. Mulailah dengan dibantu kaki menapak tanah hingga mampu tanpa kaki menyentuh tanah atau tetap di floorstep tanpa kehilangan keseimbangan.
Condongkan tubuhmu sedikit ke arah belokan dan ikuti arah setang. Cobalah berlatih berbelok dengan membentuk lingkaran besar hingga angka delapan.
Cara itu juga membantu merasakan bagaimana motor merespons gerakanmu. Saat melatihnya, kuasai multi-tasking mulai dari pandangan, rem, gas, dan menjaga keseimbangan.
Jangan lupa, pandangan selalu ke depan untuk mencari informasi kondisi di depan, bukan fokus pada speedometer atau kaki.
Kekuatan Fisik...
- Kekuatan fisik
Ini menjadi tantangan umum yang biasa dialami perempuan pemula saat mengendarai motor. Umumnya perempuan memiliki fisik lebih halus, sehingga saat memilik motor perlu mempertimbangkan berat dan dimensinya.
Saat berlatih pilihlah motor yang lebih mudah untuk pemula. Motor matik sangat direkomendasikan untuk perempuan pemula.
Pemilihan motor yang tepat diperlukan untuk melatih otot lengan serta kaki. Selain itu, faktor psikologi juga memengaruhi.
Utamanya rasa takut terjatuh untuk pemula selalu menghantui. Maka penting dan wajib untuk menggunakan perlengkapan keamanan seperti helm, pelindung siku dan lutut serta sepatu saat latihan.
Jangan takut jatuh, semua pengendara pernah mengalaminya, terpenting adalah menggunakan perlengkapan yang aman sehingga resiko cidera sangat bisa dikurangi.
- Latihan rutin
Agar cepat mahir, latihan rutin perlu dilakukan. Setidaknya, latihan dilakukan 15-30 menit setiap haril. Konsistensi itu akan membantu ototmu terbiasa dengan gerakan-gerakan yang diperlukan.
Saat berlatih, penting untuk didampingi mereka yang lebih mahir. Carilah mentor yang bisa memberikan instruksi yang jelas dan sabar dalam mengawasi maupun menilai sudah menguasai atau belum.
Jangan berkecil hati jika belum mahir dalam beberapa kali latihan. Nikmati prosesnya dan rayakan setiap kemajuan kecil yang dicapai.
Kursus Safety Riding...
Ikuti kursus berkendara pemula safety riding, karena akan mendapatkan pengetahuan teknis dan skill lebih lengkap.
Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto mengatakan, belajar naik motor perlu proses bertahap. Jangan terburu-buru, karena setiap orang punya tempo belajar berbeda.
”Percayalah, kebebasan dan kemandirian yang akan drasakan setelah mahir akan sebanding dengan setiap usaha yang dilakukan. Tetap semangat, terus berlatih, dan jangan pernah ragu dengan kemampuan diri kita karena setiap para ahli pun pernah menjadi pemula. Yang membedakan hanyalah ketekunan dan waktu,” tutup Oke.
