Murianews, Kudus – Saat berkendara motor di kota besar, ada satu masalah yang biasa dihadapi. Yakni, kondisi jalan macet.

Sering terkena kemacetan tidak hanya membuang-buang waktu saja. Namun, juga memiliki dampak yang cukup terasa bagi para pengendara terhadap konsumsi bahan bakar atau bensin pada sepeda motor.

Melansir Federaloil, Rabu (31/1/2024), ketika sepeda motor sering berada dalam kemacetan, mesin cenderung bekerja pada putaran mesin yang rendah dan dalam kondisi idle untuk waktu yang lebih lama.

Hal ini bisa mengakibatkan pembakaran bahan bakar yang lebih boros karena mesin tidak dapat beroperasi pada titik optimalnya.

Tentunya, konsumsi bahan bakar juga dapat meningkat secara signifikan, mengingat sepeda motor akan terus menggunakan bahan bakar meskipun hanya bergerak perlahan atau bahkan berhenti total dalam kemacetan.

Selain itu, dalam kondisi macet, pengendara seringkali melakukan stop-and-go, di mana sepeda motor sering dimatikan dan dihidupkan kembali, terlebih jika menggunakan fitur mesin mati otomatis di motor matik.

Proses ini memerlukan energi ekstra dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Seringnya melakukan akselerasi dari keadaan berhenti juga dapat mengakibatkan borosnya bahan bakar.

Selain itu, sering terkena kemacetan juga dapat menyebabkan peningkatan emisi gas buang. Mesin yang bekerja pada putaran rendah atau idle dapat menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi karena pembakaran yang tidak sempurna.

Untuk mengurangi dampak terkena macet terhadap konsumsi bahan bakar, para pengendara sepeda motor dapat menerapkan beberapa strategi.

Salah satunya adalah dengan melakukan perawatan rutin pada sepeda motor. Termasuk pengecekan sistem pengabut bahan bakar dan penggantian filter udara secara berkala, agar performa mesin tetap terjaga.

Selain itu, melakukan penggantian oli dengan produk yang berkualitas agar konsumsi bahan bakar makin irit.