Mesin ini bukanlah penggerak utama dari motor listrik tersebut. Namun, hanya memberian sensasi suara dan getaran layaknya motor konvensional.
Dengan adanya mesin ’palsu’ ini, penggunanya akan dibuat lupa jika sedang mengendarai motor listrik. Itu disebabkan adanya bunyi dan getaran yang dihasilkan layaknya motor konvensional.
Menurut Yamaha, saat ini banyak pengendara yang kehilangan sensasi berkendara kala beralih ke motor listrik. Sebab, kendaraan listrik cenderung halus dan senyap.
Yamaha pun mencoba mengembalikan sensasi itu. Motor listrik akan tetap memakai motor penggerak roda, namun pada saat bersamaan menggerakkan crankshaft mesin empat langkah (4 tak).
Murianews, Jakarta – Produsen otomotif asal Jepang, Yamaha tengah mengembangkan mesin ’palsu’ yang akan disematkan pada motor listrik. Bahkan, desain dari mesin ini telah dipatenkan.
Mesin ini bukanlah penggerak utama dari motor listrik tersebut. Namun, hanya memberian sensasi suara dan getaran layaknya motor konvensional.
Dengan adanya mesin ’palsu’ ini, penggunanya akan dibuat lupa jika sedang mengendarai motor listrik. Itu disebabkan adanya bunyi dan getaran yang dihasilkan layaknya motor konvensional.
Dikutip dari Visordown, gambar paten itu didaftarkan ke World Intellectual Property Organization (WIPO) dengan nomor referensi WO/2025/191637.
Menurut Yamaha, saat ini banyak pengendara yang kehilangan sensasi berkendara kala beralih ke motor listrik. Sebab, kendaraan listrik cenderung halus dan senyap.
Yamaha pun mencoba mengembalikan sensasi itu. Motor listrik akan tetap memakai motor penggerak roda, namun pada saat bersamaan menggerakkan crankshaft mesin empat langkah (4 tak).
Cara Kerja...
Mesin ’palsu’ itu nantinya akan bekerja mengisap udara, menggerakkan piston, lalu membuang udara melalui knalpot, sehingga menghasilkan suara dan getaran seperti halnya motor konvensional.
Suara yang dihasilkan itu berasal dari gelombang tekanan akibat gerakan piston. Kemudian diperkuat resonator di saluran masuk dan buang.
Dengan begitu, suara dan getaran akan menyesuaikan gaya berkendara penggunanya, sehingga seolah benar-benar mengendarai motor bensin.
Bahkan, secara desain, mesin ’palsu’ itu akan ditatap sedemikian rupa agar serupa mesin motor bensin. Jadinya, motor listrik Yamaha bisa terlihat, terdengar, dan terasa seperti motor bensin, meski sejatinya tetap ramah lingkungan.
Konsep ini bisa dikatakan unik sekaligus aneh. Jika berhasil dipadukan dengan jarak tempuh yang memadai dan fast charging, bukan tidak mungkin langkah Yamaha ini dapat membantu mempercepat penerimaan motor listrik.
