Kamis, 20 November 2025

Murianews, Semarang Berkendara saat hujan deras selalu menjadi tantangan bagi para bikers. Tak hanya dihadapkan dengan terbatasnya visibilitas atau jarak pandang, bikers juga mengalami sejumlah kondisi yang bahkan bisa memicu stress.

Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng mengatakan, layaknya sebuah mesin, tubuh juga dirancang untuk beroperasi di suhu optimal.

Saat hujan mengguyur, hawa dingin dan angin kencang yang menerpa tubuh akan membut suhu tubuh menurun. Secara alami, tubuh akan melawan kondisi yang disebut hipotermia ini dengan kontraksi otot tak terkendali atau menggigil.

Kontraksi otot ini terjadi di seluruh tubuh, terutama bagian-bagian yang menopang posisi seperti leher, bahu, kaki, dan tangan. Kondisi itu menjadi awal dari kelelahan fisik.

”Bila kita tidak segera menyadarinya, maka akibatnya performa berkendara akan menurun drastis, dan risiko kecelakaan menjadi jauh lebih tinggi,” katanya.

Selain itu, berkendara saat hujan deras juga memengaruhi sistem sensorik tubuh, yakni penglihatan dan pendengaran. Jarak pandang yang berkurang drastis serta pantulan cahaya dari kendaran lain dan lampu jalan menjadi sangat silau memaksa mata bekerja ekstra.

Ini membuat mata mengalami kelelahan dan memperlambat waktu reaksi bikers. Lubang jalan jadi tak terlihat, marka jalan buram, hingga genangan air yang berpotensi menyebabkan aquaplaning jadi tidak akan disadari.

Kebisingan dari rintik hujan yang menghantam helm dan jaket juga akan menutupi suara penting dari lingkungan sekitar, termasuk suara klakson kendaraan lain, sirene ambulans, bahkan suara mesin motor sendiri yang tak normal.

Otak Overload... 

  • 1
  • 2

Komentar