”Yang mendesain tetap orang Indonesia. Kita hanya meminta advice dari ItalDesign,” ujar Presiden/CEO TMI Harsusantu, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/8/2025).
ItalDesain yang merupakan rumah desain Italia, nantinya akan membantu memberikan masukan teknis dan akses ke database desain global.
”Semua desain mempertimbangkan ketersediaan tooling dan supply chain, supaya biaya produksi tidak liar,” katanya.
Beberapa sistem integrasi, perangkat lunak, dan platform yang dikembangkan tim i2C nantinya juga digarap secara lokal agar hak kekayaan intelektual tetap milik Indonesia.
Meski demikan, tak menutup kemungkinan ada beberapa komponen seperti baterai dan motor tetap diambil dari vendor global seperti di Eropa atau China.
Murianews, Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto disebut-sebut bakal membawa Indonesia Indigenous Car (i2C) untuk menjadi mobil nasional berbasis listrik atau mobil listrik nasional.
Mobil listrik bikinan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) itu tampil perdana di ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025.
I2C disebut berperan sebagai bentuk komitmen pada inovasi dan visi mobilitas masa depan Indonesia.
Kehadirannya dinilai penting guna menunjukkan kompetensi Indonesia di bidang otomotif. Ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto tentang kemandirian bangsa.
Dalam menggarap i2C, PT TMI menggandeng sejumlah perguruan tinggi seperti UI, ITB, dan ITS serta desainer lokal hingga internasional, salah satunya ItalDesign.
Mobil SUV listrik ini ditargetkan mulai diproduksi massal pada akhir 2027 atau awal 2028, dengan harga di bawah Rp 500 juta.
I2C dirancang memiliki kapasitas tujuh penumpang. Bahkan, mobil ini juga diklaim menjadi kendaraan pertama yang dikembangkan dengan intelektual properti milik Indonesia.
Lima desainer lokal dipercaya membangun desain dari nol dengan pendekatan budaya Nusantara.
Beberapa Komponen Diproduksi secara Lokal...
”Yang mendesain tetap orang Indonesia. Kita hanya meminta advice dari ItalDesign,” ujar Presiden/CEO TMI Harsusantu, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/8/2025).
ItalDesain yang merupakan rumah desain Italia, nantinya akan membantu memberikan masukan teknis dan akses ke database desain global.
Namun, fokus i2C bukan hanya pada desain, melainkan juga kesiapan manufaktur. Beberapa komponen seperti lampu dan spion nantinya juga disesuaikan agar bisa diproduksi lokal.
”Semua desain mempertimbangkan ketersediaan tooling dan supply chain, supaya biaya produksi tidak liar,” katanya.
Beberapa sistem integrasi, perangkat lunak, dan platform yang dikembangkan tim i2C nantinya juga digarap secara lokal agar hak kekayaan intelektual tetap milik Indonesia.
Meski demikan, tak menutup kemungkinan ada beberapa komponen seperti baterai dan motor tetap diambil dari vendor global seperti di Eropa atau China.
Butuh 1 Miliar US Dollar...
TMI juga akan membangun 40–50 unit purwarupa untuk pengujian tabrak dan kelayakan produksi, dibantu simulasi digital seperti di industri dirgantara.
Dengan target harga terjangkau, i2C dirancang sebagai mobil rakyat modern yang dilengkapi fitur sensor dan AI, termasuk pemantauan kondisi kendaraan secara real-time.
”Kebutuhan dana hingga produksi massal mencapai sekitar 1 miliar US Dollar. Meski begitu, sumber pendanaannya masih menunggu lebih lanjut dari Presiden Prabowo,” kata CFO project i2C, Muliandy Nasution seperti dikutip dari Instagram autofun.indonesia.