Kamis, 20 November 2025

Keberhasilan ini menunjukkan sinergi kuat antara guru dan siswa dalam membangun budaya keselamatan berkendara di lingkungan sekolah.

”Kemenangan ini adalah kali kedua saya meraih Juara 1 sebagai Guru Safety Riding Lab di ajang nasional. Ini menjadi bukti bahwa konsistensi dan komitmen SMKN 1 Bulakamba dalam membangun budaya keselamatan berkendara bukan hanya slogan, tapi sudah menjadi budaya sekolah,” ujar Yusufa, guru SMKN 1 Bulakamba.

Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan Safety Riding Camp bukan sekadar kompetisi namun investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia, terutama dalam memberikan pengalaman berkendara yang aman dan menyenangkan untuk masyarakat.

”Kami meyakini bahwa menjalankan budaya keselamatan berkendara butuh sinergi yang kuat. Kami berkolaborasi dengan duta dan figur keselamatan berkendara dari berbagai kalangan untuk mengembangkan budaya keselamatan berkendara dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh para pengguna jalan raya di Indonesia,” ujar Muhib.

Merujuk data Yayasan AHM, SRC yang diselenggarakan pertama kali pada 2017 telah mengedukasi sekitar 80.000 penerima manfaat dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, instansi pemerintah maupun swasta.

Para figur etika keselamatan berkendara di TLLA juga telah berbagi ilmu dalam mengedukasi sekitar 35.000 usia 4 - 9 tahun terkait dasar-dasar keselamatan berlalu lintas melalui rambu-rambu lalu lintas, media praktik berupa sepeda push bike dan edukasi melalui permainan ular tangga.

SRC 2025 turut didukung oleh PT Suryaraya Rubberindo Industries, PT Astemo Bekasi Manufacturing, PT Yutaka Manufacturing Indonesia, dan PT Musashi Auto Parts Indonesia.

Yayasan AHM akan terus mendorong para alumni program untuk menyebarkan nilai-nilai keselamatan berkendara di komunitas masing-masing, serta memperkuat gerakan #Cari_aman di seluruh Indonesia.

Komentar