Tiga tempat itu yakni, tikungan, persimpangan, dan di atas jembatan. Meski rambu larangan jelas terpampang, masih banyak pengendara yang nekat menyalip di tiga zona itu.
Mungkin terlihat sepele atau sekadar ingin cepat sampai tujuan, namun tindakan ini bisa berujung pada kecelakaan fatal. Berikut alasan tiga zona itu terlarang bagi bikers untuk menyalip:
Melihat kendaraan di depan melambat saat memasuki tikungan, tentu sangat menggoda para bikers untuk menyalip. Namun, ide itu sangat buruk dan dapat berujung petaka.
Ada kemungkinan munculnya kendaraan lain dari lawan arah, pejalan kaki yang menyeberang jalan, atau mungkin lubang di jalan.
Kemudian, saat bermanuver di tikungan, posisi motor akan miring. Itu membuat kendaraan lebih sulit dikentalikan ketika melakukan pengereman mendadak atau menghindari halangan tak terduga
Selain itu, saat menyalip tentu harus menambah kecepatan. Sementara, memacu kendaraan dengan pandangan terbatas dan motor dalam kondisi miring merupakan kombinasi yang sangat berbahaya.
Murianews, Semarang – Kecelakaan memang bisa terjadi di mana saja. Namun ada tiga tempat yang memiliki risiko tinggi, terutama saat menyalip.
Tiga tempat itu yakni, tikungan, persimpangan, dan di atas jembatan. Meski rambu larangan jelas terpampang, masih banyak pengendara yang nekat menyalip di tiga zona itu.
Mungkin terlihat sepele atau sekadar ingin cepat sampai tujuan, namun tindakan ini bisa berujung pada kecelakaan fatal. Berikut alasan tiga zona itu terlarang bagi bikers untuk menyalip:
1. Di Tikungan
Melihat kendaraan di depan melambat saat memasuki tikungan, tentu sangat menggoda para bikers untuk menyalip. Namun, ide itu sangat buruk dan dapat berujung petaka.
Tikungan memiliki area blind spot atau pandangan terbatas. Saat memasuki tikungan, bikers tak memiliki pandangan yang baik apa yang ada di balik tikungan itu.
Ada kemungkinan munculnya kendaraan lain dari lawan arah, pejalan kaki yang menyeberang jalan, atau mungkin lubang di jalan.
Kemudian, saat bermanuver di tikungan, posisi motor akan miring. Itu membuat kendaraan lebih sulit dikentalikan ketika melakukan pengereman mendadak atau menghindari halangan tak terduga
Selain itu, saat menyalip tentu harus menambah kecepatan. Sementara, memacu kendaraan dengan pandangan terbatas dan motor dalam kondisi miring merupakan kombinasi yang sangat berbahaya.
Persimpangan...
2. Di Persimpangan
Persimpangan merupakan titik pertemuan berbagai arus lalu lintas. Lokasi itu pun sangat berisiko untuk menyalip.
Kemunculan kendaraan dan pejalan kaki yang muncul tiba-tiba, hingga perubahan arah kendaraan yang kemungkinan berbelok membuat risiko kecelakaan tinggi.
Sama dengan di tikungan, persimpangan juga membuat pandangan bikers sangat terbatas. Bangunan gedung, pepohonan, hingga kendaraan lain menyulitkan bikers melihat situasi lalu lintas secara menyeluruh.
3. Di Jembatan
Meski terlihat lurus dan aman, namun menyalip di jembatan sangat dilarang karena berbahaya. Salah satu alasannya yakni, jembatan memiliki ruang terbatas.
Pada umumnya, jembatan memiliki lebar lebih sempit ketimbang jalan biasanya. Artinya, ruang bermanuver pun jadi terbatas.
Ketika ada kendaraan lain dari arah berlawanan, bahkan sedikit oleng, maka ruangan untuk menghindar pun berkurang, bahkan habis.
Jembatan juga tak memiliki bahu jalan. Ketika terjadi masalah dan harus mengerem mendadak, maka tak ada ruang aman untuk menepi.
Ancaman lainnya yakni, kecepatan angin, terutama pada jembatan tinggi. Angin yang bertiup bisa lebih kencang.
Keselamatan Berkendara...
Kondisi itu dapat mengganggu kestabilan motor, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi atau saat menyalip.
”Mengambil risiko di jalan bukan berarti hebat, tapi justru menunjukkan bahwa belum paham betul arti dari keselamatan berkendara. Lebih baik sedikit lambat tapi selamat sampai tujuan, daripada terburu-buru namun berujung penyesalan,” saran Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng.