Kamis, 24 April 2025

Murianews, Semarang – Mengenakan helm tak sekadar menjadi aturan dalam berkendara. Namun, juga menjadi perangkat penting untuk keamanan saat berkendara di jalan.

Berkendara tanpa mengenakan helm, meninggatkan risiko cedera pada kepala. Bahkan, dapat mengakibatkan cedera otak traumatis atau Traumatic Brain Injury (TBI) yang sangar serius.

Cerdera ini bisa bersifat ringan hingga berat. Konsekuensinya, dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.

Mekanisme cedera otak, yakni ketika kepala membentur benda keras tanpa perlindungan helm, otak akan bergeser dalam tengkorak. Nah, bergesernya otak menimbulkan beberapa potensi:

  1. Memar pada jaringan otak (Contusio),
  2. Perdarahan dalam di sekitar otak (Hematoma),
  3. Pembengkakan otak (Edema), dan
  4. Robekan jaringan otak (Laserasi).

Selain itu, benturan di kapal juga mengakibatkan cedera traumatir jangka panjang yang signifikan. Di antaranya yakni:

  1. Sulit berkonsentrasi, kesulitan belajar, dan masalah dengan memori (Gangguan kognitif),
  2. Kelemahan otot, kelumpuhan, epilepsy (Gangguan fisik), dan
  3. Kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan masalah dalam hubungan (Gangguan Sosial).

Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto menjelaskan helm dirancang untuk mengurangi cedera kepala bila terjadi kecelakaan. Bahkan, riziko cedera otak traumatis dapat berkurang secara signifikan.

’’Cedera kepala akibat benturan tanpa helm dapat menyebabkan dampak yang sangat serius dan mengubah hidup seseorang secara drastis. Helm adalah investasi yang sangat kecil dibandingkan dengan risiko cedera otak yang sangat besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menggunakan helm saat berkendara dalam situasi apapun,’’ pesan Oke.

Meski adanya risiko kefatalan bila tak mengenakan helm saat berkendara, namun team Safety Riding Astra Motor Jateng mengamati masih banyak Masyarakat yang tidak mengenakan helm. Terutama, di lingkungan kampus.

Terbukti masih banyak ditemukan mahasiswa yang tidak menggunakan helm, terutama bila area tempat tinggal dengan kampus dirasa tidak jauh jaraknya.

Ada beberapa alasan yang mendasari seorang mahasiswa tidak menggunakan helm saat berkendara, yaitu;

  1. Malas, risiko kecelakaan dianggap relatif rendah, apalagi kalau jarak tempuh ke kampus tidak terlalu jauh atau jika mereka merasa sudah sangat mengenal rute yang mereka lalui,
  2. Terburu-buru untuk sampai ke kelas atau kegiatan lainnya,
  3. Dirasa wilayahnya aman karena tidak ada polisi atau penilangan sewaktu waktu,
  4. Helm yang digunakan tidak sesuai dengan fashion yang digunakan,
  5. Belum punya helm/tidak berinvestasi ke helm,
  6. Helm menyebabkan berkeringat, atau bau apek pada rambut, atau merusak styling rambut yang ada,
  7. Hal terakhir adalah kurangnya pengetahuan tentang pentingnya helm dan dampak kecelakaan bila meremehkan risiko.

Komentar

Otomotif Terkini

Terpopuler