Minggu, 27 April 2025

Murianews, Jakarta – Pabrikan otomotif asal Jepang Toyota Motor Corp memberikan pengakuan mengejutkan. Pasalnya, mereka mengaku laba bersih dalam enam bulan terakhir turun cukup signifikan.

Penurunan itu bahkan mencapai 26,4 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Persentase tersebut setara dengan 1,91 triliun yen atau sekira Rp196 triliun. Hal itu karena Toyota terdampak skandal kualitas dan penurunan penjualan di China.

Melansir Antara dari siaran Kyodo pada Rabu, Toyota menyatakan bahwa laba operasional perusahaan pada paruh pertama tahun fiskal 2024 menurun 3,7 persen menjadi 2,46 triliun yen (sekitar Rp252 triliun).

Angka penjualan Toyota selama kurun itu naik 5,9 persen menjadi 23,28 triliun yen (sekitar Rp 2,3 kuadriliun) menurut pernyataan perusahaan.

Mereka mengakui tidak sepenuhnya mematuhi standar pemerintah dalam pengujian kendaraan dan menurunkan proyeksi produksi merek Toyota dan Lexus dalam tahun fiskal ini menjadi 9,7 juta kendaraan dari 10 juta.

Skandal tersebut menyebabkan penghentian produksi beberapa model populer Toyota seperti SUV Yaris Cross, menghentikan sebagian jalur produksi di Jepang, dan menggerus pendapatan grup produsen mobil terbesar di dunia ini.

Di pasar luar negeri, Toyota terus menghadapi tantangan di China, tempat konsumen semakin banyak memilih kendaraan listrik yang lebih terjangkau dari merek lokal daripada yang ditawarkan oleh produsen mobil asal Jepang.

  • 1
  • 2

Komentar

Otomotif Terkini

Terpopuler