Ini Cara Mengurangi Emisi Gas Buang pada Mobil buat Tekan Polusi

Dani Agus
Senin, 16 Oktober 2023 14:35:00

Murianews, Kudus – Polusi udara hampir terdapat di semua kota di Indonesia. Hanya saja, tingkat polusi di tiap kota ini berbeda-beda tergantung berbagai kondisi yang ada di dalamnya. Seperti banyaknya pabrik, kendaraan dan pepohonan.
Polusi paling parah ada di Jakarta. Bahkan, per 18 Agustus 2023 lalu, status kualitas udara di Jakarta berdasarkan Indeks Kualitas Udara (AQI) menunjukkan angka 128. Artinya, kualitas udara saat ini tidak sehat, terutama bagi kelompok sensitif.
Kelompok ini di antaranya adalah ibu hamil, balita, dan lanjut usia.
Namun, sangat disarankan bagi semua kalangan tidak mengabaikan kesehatannya dan ikut menjaga diri dari polusi udara. Ingat, polusi udara dapat terjadi di luar maupun di dalam ruangan.
Nah, untuk mencegah atau menakan polusi udara, ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan, terutama bagi pemilik mobil. Salah satunya mengurangi emisi gas buang pada mobil.
Melansir dari laman Daihatsu, Senin (16/10/2023), emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Emisi gas buang ini sangat berbahaya bagi kesehatan kita, karena di dalamnya tergantung zat-zat berbahaya, seperti CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen oksida), dan HC (hidrokarbon).
Apalagi saat ini jumlah kendaraan bermotor di perkotaan sangat banyak dan terus bertambah tiap tahunnya. Untuk mengurangi pertambahan jumlah kendaraan, rasanya tidak mungkin.
Nah, berikut adalah cara mengurangi emisi gas buang yang cukup mudah untuk Anda lakukan.
Gunakan BBM Sesuai Jenis Mesin
Cara mengurangi emisi gas buang yang pertama adalah dengan menggunakan BBM yang sesuai dengan jenis mesin. Anda pasti sudah mengenal istilah Research Octan Number (RON). Di Indonesia ada beberapa RON, yaitu: 88, 90, 92, dan 95.
Setiap pabrikan pasti sudah memberikan informasi bahwa mesin mobil tersebut bagus menggunakan bahan bakar dengan RON tertentu. Jika Anda tidak menggunakan BBM yang sesuai, bisa menjadi penyebab banyaknya sisa kerak karbon di ruang bakar.
Jangan Gonta-ganti Jenis BBM
Selain disarankan untuk menggunakan BBM yang sesuai jenis mesin, Anda juga sebisa mungkin jangan gonta-ganti jenis BBM. Melakukan gonta-ganti jenis BBM akan mempengaruhi kestabilan tekanan dalam mesin. Kebiasaan ini malah membuat boros bahan bakar. Jika boros bahan bakar, artinya banyak juga gas buang yang dikeluarkan.
Rutin Cek Sistem Pembakaran
Kendaraan memiliki kebutuhan untuk perawatan, apalagi jika sering dipakai. Lakukan pengecekan rutin, terutama cek sistem pembakarannya. Mobil yang sudah tua, biasanya ada beberapa komponen yang mulai aus dan membuat sistem pembakaran tidak optimal. Alhasil, konsumsi bahan bakar lebih boros dari sebelumnya.
Selain pengecekan rutin, kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan adalah membiarkan tangki bahan bakar mendekati kosong. Kondisi seperti ini akan memberikan peluang udara untuk masuk dalam pompa injeksi. Hal ini bisa menyebabkan kualitas pembakaran menjadi buruk.
Periksa Tekanan Ban
Anda pasti berpikir, apa mungkin tekanan ban bisa menyebabkan emisi gas buang yang lebih banyak? Jawabnya, ya. Tekanan ban yang kurang akan menyebabkan mesin bekerja lebih keras.
Banyak bahan bakar yang dibutuhkan dibandingkan jika ban memiliki tekanan yang normal. Jika bahan bakar yang dibutuhkan semakin banyak, maka semakin banyak pula emisi gas buang yang dihasilkan.
Lakukan Spooring
Dengan mengendarai mobil di kecepatan rendah, Anda dapat mengetahui apakah setir bergerak sendiri atau tidak. Jika ternyata bergerak sendiri setirnya berarti posisi setir tidak sama dengan posisi roda. Perlu dilakukan spooring. Manfaat spooring selain agar menyinkronkan setir dan roda, juga berguna untuk mengurangi beban mesin karena mobil lebih stabil dan teratur.
Kurangi Penggunaan Mobil jika Tidak Perlu
Langkah terakhir cara mengurangi emisi gas buang adalah dengan memakai mobil jika benar-benar membutuhkannya, semisal untuk kerja dan kepentingan lainnya. Dengan mengurangi penggunaan mobil yang tidak perlu, turut menghemat bahan bakar yang digunakan. Secara otomatis, maka emisi gas buang yang dihasilkan di jalanan juga akan berkurang. Anda bisa membayangkan jika semua orang hanya memakai mobil di saat perlu saja, maka ini adalah hal yang menggembirakan.