Meski demikian, masih banyak orang yang abai untuk mengganti oli secara rutin. Akibatnya, motornya bisa mengalami kerusakan yang parah sehingga butuh biaya cukup banyak untuk memperbaikinya.
Oli memiliki peranan penting dalam membuat kendaraan tetap nyaman, mulus dan ringan saat melakukan akselerasi. Tidak hanya itu, kekurangan oli dapat menyebabkan kerusakan pada sistem mesin kendaraan itu sendiri.
Oleh sebab itu, bagi para pengendara roda dua, diwajibkan mengganti oli setiap 2.000 kilometer. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi mesin supaya tetap prima.
tersebut baiknya dibuang atau ditampung ya? Melansir dari Federaloil, Kamis (11/5/2023), limbah oli bekas ternyata masuk kedalam limbah berbahaya. Jadi, penanganannya tidak boleh sembarangan, apalagi oli bekas tersebut dibuang ke saluran air yang bisa mengkontaminasi lingkungan.Bagi para pemilik bengkel-bengkel besar, oli bekas tersebut biasanya akan ditampung terlebih dahulu di drum-drum besar. Kemudian akan dilanjutkan diolah dan didaur ulang oleh pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk pengolahan oli bekas.Pengolahan oli bekas tersebut tidak akan diolah menjadi oli palsu kok. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan.Beberapa pabrik di beberapa daerah telah mengolah dan mendaur ulang oli bekas tersebut menjadi beberapa fungsi lain. Di antaranya, dijadikan campuran aspal untuk jalanan, ada juga yang dijadikan base oil untuk campuran pelumas kembali, bahkan bisa juga oli bekas tersebut diolah untuk dijadikan bahan bakar mesin-mesin diesel.Nah, sekarang sudah tahu kan kemana oli bekas tersebut akan diolah dan didaur ulang? Jadi, jangan buang oli bekas ke sembarang tempat ya!
Murianews, Kudus – Oli mesin memiliki fungsi penting dalam sepeda motor. Untuk itu, pemilik motor dianjurkan untuk rajin mengganti oli secara berkala.
Meski demikian, masih banyak orang yang abai untuk mengganti oli secara rutin. Akibatnya, motornya bisa mengalami kerusakan yang parah sehingga butuh biaya cukup banyak untuk memperbaikinya.
Oli memiliki peranan penting dalam membuat kendaraan tetap nyaman, mulus dan ringan saat melakukan akselerasi. Tidak hanya itu, kekurangan oli dapat menyebabkan kerusakan pada sistem mesin kendaraan itu sendiri.
Baca juga: Ganti Oli Mesin Motor Melebihi Takaran, Ini Dampak Buruk pada Kendaraan
Oleh sebab itu, bagi para pengendara roda dua, diwajibkan mengganti oli setiap 2.000 kilometer. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi mesin supaya tetap prima.
Lantas, setelah ganti oli, apakah
oli bekas tersebut baiknya dibuang atau ditampung ya? Melansir dari Federaloil, Kamis (11/5/2023), limbah oli bekas ternyata masuk kedalam limbah berbahaya. Jadi, penanganannya tidak boleh sembarangan, apalagi oli bekas tersebut dibuang ke saluran air yang bisa mengkontaminasi lingkungan.
Bagi para pemilik bengkel-bengkel besar, oli bekas tersebut biasanya akan ditampung terlebih dahulu di drum-drum besar. Kemudian akan dilanjutkan diolah dan didaur ulang oleh pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk pengolahan oli bekas.
Pengolahan oli bekas tersebut tidak akan diolah menjadi oli palsu kok. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan.
Beberapa pabrik di beberapa daerah telah mengolah dan mendaur ulang oli bekas tersebut menjadi beberapa fungsi lain. Di antaranya, dijadikan campuran aspal untuk jalanan, ada juga yang dijadikan base oil untuk campuran pelumas kembali, bahkan bisa juga oli bekas tersebut diolah untuk dijadikan bahan bakar mesin-mesin diesel.
Nah, sekarang sudah tahu kan kemana oli bekas tersebut akan diolah dan didaur ulang? Jadi, jangan buang oli bekas ke sembarang tempat ya!