Mendengar bunyi klakson maka orang akan tahu ada kendaraan yang berada di dekatnya. Dengan demikian, hal ini akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Meski begitu, bukan berarti kita bisa sembarangan membunyikan klakson di jalan raya. Salah-salah malah bisa bikin emosi pengendara lain atau pejalan kaki.
Baca juga: Membunyikan Klakson Kendaraan Bermotor Ada Etikanya lho! Jangan Asal PencetMeskipun memiliki peran yang cukup penting, sayangnya masih banyak pengemudi yang kurang memperdulikan kondisi klakson pada kendaraannya.
Lantas apa itu
klakson mobil, apa fungsinya hingga bagaimana cara kerjanya? Berikut penjelasannya, dilansir dari laman Daihatsu, Kamis (4/5/2023).
Jenis-jenis KlaksonBiasanya untuk truk, bus, dan kendaraan-kendaraan besar lainnya menggunakan klakson yang berbeda dengan klakson-klakson pada mobil pribadi. Berdasarkan sumber bunyinya, klakson bisa dibedakan menjadi dua, yaitu Electric Horn dan Air Horn. Electric Horn ini sering digunakan oleh mobil pribadi, dan untuk Air Horn digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar.
Lalu berdasarkan tipe dan spesifikasi, klakson bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Klakson yang paling umum digunakan adalah tipe Disc Horn. Tipe ini berbentuk ramping dan cenderung kedap air.
Klakson Piringan menghasilkan bunyi dengan memanfaatkan resonansi plat/piringan. Komponen yang menyusun klakson ini adalah plat resonansi, membran, jangkar, magnet listrik, pegas, kontak pemutus, baut pengikat, baut penyetel kontak, mur penyetel kontak, dan kondensator.Lalu tipe kedua adalah Fanfare atau Klakson Keong. Tipe ini banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan di eropa yang menginginkan bunyi seperti nyaringnya terompet. Fanfare mempunyai corong yang panjang sehingga mudah kemasukan air. Akan tetapi, suara yang dihasilkan oleh fanfare memiliki harmonisasi karena dilengkapi oleh nada bas.Oleh karena itu, Fanfare juga sering digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar yang berbasis Air Horn. Instrumen-instrumen penyusun klakson ini ialah plat dudukan magnet listrik, membran, magnet listrik, jangkar, mur pengikat, kontak pemutus, kondensator, baut penyetel kontak, dan corong resonansi.Tipe yang ketiga adalah Nautilus. Tanpa memakan arus listrik yang besar, klakson ini dapat menghasilkan suara yang lantang karena memiliki tabung angin. Sebenarnya, klakson ini termasuk ke dalam jenis klakson kapal. Namun, sudah banyak mobil yang menggunakan klakson ini.Tentu saja, jika ingin menerapkannya pada mobil, Anda sebaiknya memerhatikan kestabilan listrik mobil. Kekurangan dari Nautilus adalah bentuknya yang sangat besar. Anda harus memikirkan pula posisi yang pas untuk klakson Nautilus.
Cara Kerja KlaksonPada Electric Horn, klakson akan berbunyi ketika ada arus listrik yang mengalir. Baja spiral akan bergerak karena gaya elektromagnet. Arus listrik tersebut pastilah berasal dari baterai atau Aki. Arus listrik kemudian akan memengaruhi kutub-kutub magnet sampai terjadinya arus bolak-balik (AC). Kemudian, arus bolak-balik tersebut bakal mengakibatkan getaran pada membran yang berujung pada penghasilan suara.Ada juga klakson elektrik yang tidak menerapkan arus bolak-balik, melainkan arus searah (DC). Oleh karena itu, klakson arus searah membutuhkan kontak pemutus. Gaya buka-tutup dari kontak pemutus yang terjadi secara terus-menerus akan menghasilkan getaran dan bunyi.Di sisi lain, Air Horn akan berfungsi ketika memperoleh energi dalam tekanan angin. Hampir serupa dengan terompet, panjang dan pendek corong dapat mempengaruhi karakter bunyi yang dihasilkan. Supaya dapat mengeluarkan bunyi yang maksimal, kita membutuhkan kompresor atau katup elektro pneumatis. Katup juga harus diletakkan berdekatan dengan klakson demi menunjang kecepatan respon.
Murianews, Kudus – Klakson adalah salah satu kelengkapan penting pada kendaraan bermotor. Alat ini bisa menjadi sarana komunikasi atau memberikan peringatan dengan pengguna kendaraan lainnya serta pejalan kaki.
Mendengar bunyi klakson maka orang akan tahu ada kendaraan yang berada di dekatnya. Dengan demikian, hal ini akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Meski begitu, bukan berarti kita bisa sembarangan membunyikan klakson di jalan raya. Salah-salah malah bisa bikin emosi pengendara lain atau pejalan kaki.
Baca juga: Membunyikan Klakson Kendaraan Bermotor Ada Etikanya lho! Jangan Asal Pencet
Meskipun memiliki peran yang cukup penting, sayangnya masih banyak pengemudi yang kurang memperdulikan kondisi klakson pada kendaraannya.
Lantas apa itu
klakson mobil, apa fungsinya hingga bagaimana cara kerjanya? Berikut penjelasannya, dilansir dari laman Daihatsu, Kamis (4/5/2023).
Jenis-jenis Klakson
Biasanya untuk truk, bus, dan kendaraan-kendaraan besar lainnya menggunakan klakson yang berbeda dengan klakson-klakson pada mobil pribadi. Berdasarkan sumber bunyinya, klakson bisa dibedakan menjadi dua, yaitu Electric Horn dan Air Horn. Electric Horn ini sering digunakan oleh mobil pribadi, dan untuk Air Horn digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar.
Lalu berdasarkan tipe dan spesifikasi, klakson bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Klakson yang paling umum digunakan adalah tipe Disc Horn. Tipe ini berbentuk ramping dan cenderung kedap air.
Klakson Piringan menghasilkan bunyi dengan memanfaatkan resonansi plat/piringan. Komponen yang menyusun klakson ini adalah plat resonansi, membran, jangkar, magnet listrik, pegas, kontak pemutus, baut pengikat, baut penyetel kontak, mur penyetel kontak, dan kondensator.
Lalu tipe kedua adalah Fanfare atau Klakson Keong. Tipe ini banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan di eropa yang menginginkan bunyi seperti nyaringnya terompet. Fanfare mempunyai corong yang panjang sehingga mudah kemasukan air. Akan tetapi, suara yang dihasilkan oleh fanfare memiliki harmonisasi karena dilengkapi oleh nada bas.
Oleh karena itu, Fanfare juga sering digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar yang berbasis Air Horn. Instrumen-instrumen penyusun klakson ini ialah plat dudukan magnet listrik, membran, magnet listrik, jangkar, mur pengikat, kontak pemutus, kondensator, baut penyetel kontak, dan corong resonansi.
Tipe yang ketiga adalah Nautilus. Tanpa memakan arus listrik yang besar, klakson ini dapat menghasilkan suara yang lantang karena memiliki tabung angin. Sebenarnya, klakson ini termasuk ke dalam jenis klakson kapal. Namun, sudah banyak mobil yang menggunakan klakson ini.
Tentu saja, jika ingin menerapkannya pada mobil, Anda sebaiknya memerhatikan kestabilan listrik mobil. Kekurangan dari Nautilus adalah bentuknya yang sangat besar. Anda harus memikirkan pula posisi yang pas untuk klakson Nautilus.
Cara Kerja Klakson
Pada Electric Horn, klakson akan berbunyi ketika ada arus listrik yang mengalir. Baja spiral akan bergerak karena gaya elektromagnet. Arus listrik tersebut pastilah berasal dari baterai atau Aki. Arus listrik kemudian akan memengaruhi kutub-kutub magnet sampai terjadinya arus bolak-balik (AC). Kemudian, arus bolak-balik tersebut bakal mengakibatkan getaran pada membran yang berujung pada penghasilan suara.
Ada juga klakson elektrik yang tidak menerapkan arus bolak-balik, melainkan arus searah (DC). Oleh karena itu, klakson arus searah membutuhkan kontak pemutus. Gaya buka-tutup dari kontak pemutus yang terjadi secara terus-menerus akan menghasilkan getaran dan bunyi.
Di sisi lain, Air Horn akan berfungsi ketika memperoleh energi dalam tekanan angin. Hampir serupa dengan terompet, panjang dan pendek corong dapat mempengaruhi karakter bunyi yang dihasilkan. Supaya dapat mengeluarkan bunyi yang maksimal, kita membutuhkan kompresor atau katup elektro pneumatis. Katup juga harus diletakkan berdekatan dengan klakson demi menunjang kecepatan respon.