Seperti dilansir dari Kontan.co.id, masyarakat calon pembeli mobil bisa melirik pasar mobil bekas untuk mempertimbangkan minat membeli mobil.
Dengan melihat harga mobil di pasar mobil bekas, bisa diketahui depresiasi harga yang terjadi. Depresiasi harga ini bukan penentu tentang kualitas mobil atau kelayakan pakainya.
Di pasaran mobil bekas di Jakarta, saat ini beberapa harga mobil untuk jenis tertentu tengah mengalami penurunan. Itu terjadi pada mobil premium dan mobil-mobil pabrikan asal China.
Salah satu pemilik lapak mobil bekas di kawasan WTC Mangga Dua, Peter menyatakan, mobil-mobil dengan tingkat penjualan yang tidak massif, cenderung mengalami penurunan harga jual.
"Saya tidak bisa sebut merek, tetapi mayoritas mobil dari pabrikan China," kata Perter seperti dilansir dari Kontan.co.id, baru-baru ini.
Pendapat hampir sama disampaikan oleh Munir salah satu pemiliki show room mobil bekas di Harapan Indah, Bekasi. Menurutnya, untuk mobil pabrikan China harga depresiasinya bisa sampai 20-30 persen."Kalau bicara mobil baru yang harganya turun, paling mobil China, apalagi yang sudah tidak dijual lagi (DFSK Glory 560). Kemudian ada mobil-mobil yang memang sudah tidak ada ATPM-nya seperti Datsun. Kalau Ford dalam beberapa tahun belakangan masih cenderung stabil karena sudah ada harga pasnya," Jelas Munir.Turunnya harga mobil pabrikan China, juga disebabkan karena peminatnya yang sedikit. Hal yang sama juga terjadi pada produk Datsun, dan merk-merk tak memiliki distributor resmi.
Murianews, Jakarta – Bagi anda yang ingin memiliki mobil bekas, mungkin saat-saat sekarang ini waktu yang tepat. Mobil bekas pabrikan China harganya turun.
Seperti dilansir dari Kontan.co.id, masyarakat calon pembeli mobil bisa melirik pasar mobil bekas untuk mempertimbangkan minat membeli mobil.
Dengan melihat harga mobil di pasar mobil bekas, bisa diketahui depresiasi harga yang terjadi. Depresiasi harga ini bukan penentu tentang kualitas mobil atau kelayakan pakainya.
Di pasaran mobil bekas di Jakarta, saat ini beberapa harga mobil untuk jenis tertentu tengah mengalami penurunan. Itu terjadi pada mobil premium dan mobil-mobil pabrikan asal China.
Salah satu pemilik lapak mobil bekas di kawasan WTC Mangga Dua, Peter menyatakan, mobil-mobil dengan tingkat penjualan yang tidak massif, cenderung mengalami penurunan harga jual.
"Saya tidak bisa sebut merek, tetapi mayoritas mobil dari pabrikan China," kata Perter seperti dilansir dari Kontan.co.id, baru-baru ini.
BACA JUGA: Pemprov Jateng-Bakrie & Brothers Ingin Datangkan Bus Listrik dari Tiongkok
Pendapat hampir sama disampaikan oleh Munir salah satu pemiliki show room mobil bekas di Harapan Indah, Bekasi. Menurutnya, untuk mobil pabrikan China harga depresiasinya bisa sampai 20-30 persen.
"Kalau bicara mobil baru yang harganya turun, paling mobil China, apalagi yang sudah tidak dijual lagi (DFSK Glory 560). Kemudian ada mobil-mobil yang memang sudah tidak ada ATPM-nya seperti Datsun. Kalau Ford dalam beberapa tahun belakangan masih cenderung stabil karena sudah ada harga pasnya," Jelas Munir.
Turunnya harga mobil pabrikan China, juga disebabkan karena peminatnya yang sedikit. Hal yang sama juga terjadi pada produk Datsun, dan merk-merk tak memiliki distributor resmi.