Awas! 4 Tipe Pejalan Kaki Ini Perlu Diwaspadai Bikers di Jalan

Ali Muntoha
Kamis, 23 November 2023 15:32:00

Murianews, Semarang – Jalan raya tak melulu hanya digunakan untuk kendaraan bermotor. Para pejalan kaki juga mempunyai hak untuk menggunakannya.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan juga mewajibkan pengendara kendaraan bermotor wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan peseda.
Untuk alasan keamanan maka pejalan kaki disarankan untuk berjalan di atas trotoar dan menggunakan zebra cross atau jembatan penyeberangan orang jika menyeberang jalan.
Namun pada kenyataanya tak sedikit pejalan kaki yang sembarangan di jalan. Berikut empat tipe pejalan kaki yang perlu diwaspadai oleh pengendara:
- Tipikal Abai Lalu Lalintas
Ada pejalan kaki yang menyeberang tanpa mempedulikan kondisi lalu lintas. Bahkan kerap ditemui pejalan kaki yang langsung jalan begitu saja tanpa memikirkan kondisi kendaraan yang harus memikirkan jarak pengereman dan potensi tabrakan beruntun di belakang kendaraan tersebut.
- Pejalan di titik tak terlihat
Banyak pejalan kaki yang menyeberang dari area yang tidak terlihat oleh pengendara. Kondisi ini harus disikapi oleh pengendara dengan tak hanya fokus pada dinamika lalu lintas saja, tapi juga lingkungan sekitar.
- Membelakangi arah lalu lintas
Pejalan kaki kerap berlari saat menyeberang jalan untuk menghemat waktu atau agar tidak basah (saat hujan). Mereka cenderung saat menyeberang tidak memperhatikan kondisi jalan atau saat tidak hujan sekalipun menyeberang tanpa memperhatikan kondisi jalan.
Beberapa faktor kecelakaan terjadi karena pejalan kaki salah orientasi arah datangnya kendaraan saat menyeberang di jalan dua arah. Mereka cenderung hanya melihat ke arah satu arah jalanan saja.
- Ragu-ragu atau bergerak tiba-tiba
Tipe berikutnya yakni pejalan kaki yang ragu-ragu atau secara tiba-tiba melangkah untuk menyeberang jalan.
Pejalan kaki yang ragu-ragu menyeberang akan membuat pengendara kebingungan dalam mengambil langkah. Apakah harus mengurangi kecepatan atau cukup dengan klakson.
Sementara pejalan kaki yang melangkah menyeberang tiba–tiba ke jalanan cukup membahayakan, karena juga bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah menyebut, dengan mengetahui tipe-tipe pejalan kaki, maka bikers bisa memahami pola-pola pergerakan dan mengantisipasi agar terhindar dari menabrak pejalan kaki.
Ini menurutnya juga sekaligus menjadi pengetahuan bagi pejalan kaki agar tidak melakukan pergerakan yang berpotensi mencelakai dirinya.
Disarankan pejalan kaki menghadap arah datangnya kendaraan agar bisa memperhatikan gerakan kendaraan yang datang dari arah berlawanan dan menjaga jarak dengan kendaraan yang akan melintas.
“Disarankan bagi bikers yang akan mendahului atau berpapasan dengan pejalan kaki agar manjaga jarak minimal 1 meter lebih dari badan pejalan kaki, jika pejalan kaki berjumlah dua orang berjejeran minimal 1,5 meter jarak minimal amannya dan tentunya dengan kecepatan yang rendah sebagai upaya waspada terhadap gerakan pejalan kaki,” pungkasnya.