Murianews, Kudus – Toyota melakukan penyegaran terhadap Toyota Agya pada Februari 2023. Pada New Agya 2023 ini mesin yang semula disematkan pada Agya generasi lama yakni 1.200 cc empat silinder, kini diubah menjadi 1.200 cc tiga silinder. Dengan mesin yang menjadi tiga silinder otomatis hatcback ini memiliki getaran mesin yang cukup mencolok. Bahkan reviewer otomotif Ridwan Hanif mengaku cukup ilfil dengan geteran mesin Agya terbaru ini. ”Hal yang bikin ilfil saat masuk mobil ini, getaran mesinnya. Kalau berharap 3 silindernya kaya Raize 1.000 cc turbo, enggak. Ini getarannya lebih terasa,” kata Ridwan dalam channel Yotubenya, dilihat Murianews.com pada Jumat (19/5/2023). Ridwan Hanif menyebut jika gigi pada posisi getaran pada New Agya terasa mulai dari bagian kaki, pinggu, tuas transmisi, dashboard bahkan baris belakang. Kondisi itu menurutnya terasa jika kondisi mesin dalam posisi gas idle dan berhenti. Namun jika mobil dipakai jalan, getarannya sama sekali tidak terasa. ”Soal impresi berkendara, 98 persen rasanya mirip Raize, suspensinya, empuknya, handlingnya. Cuma lebih pendek saja. Tapi bicara LCGC ini paling responsif di kelasnya,” ujarnya. Dalam keterangan resmi PT Toyota-Astra Motor (TAM), mesin Toyota Agya baru menggunakan mesin Toyota Raize 1.2. Yaitu mesin dengan kode WA-VE berkubrikasi 1.200 cc 3 silinder Dual VVT-i. Baca: Honda Brio jadi Mobil Honda Paling Laris Genarasi sebelumnya, Toyota Agya menggunakan mesin kubikasi sama, yakni 1.200 cc namun 4 silinder dengan kode 3NR-VE. Dengan mesin yang baru, tenaga yang dihasilkan sebesar 86,7 dk pada 6.000 rpm dan torsi 112,9 Nm pada 4.500 rpm. Toshihiro Nakaho, Executive Chief Engineer Daihatsu Motor Co Ltd dikutip dari Gridoto.com juga menyebut jika mesin yang digunakan pada New Agya berbasis Toyota Raize. Disebutkan jika pemilihan mesin 3 silinder ini sudah disesuaikan dengan filosofi utama New Agya. Yakni mobil yang powerful namun juga tetap fuel efficient. Baca: Ini Fitur Tersembunyi Toyota Avanza yang Kerap Dilupakan, Apa Saja? Jumlah silinder yang lebih sedikit bisa mendapatkan total pembakaran yang lebih efisien. Selain itu, dengan kubikasi yang sama dari jumlah silinder yang lebih sedikit diyakini bisa mendapatkan respon mesin lebih baik. ”Dalam putaran rendah, mesin bisa menghasilkan respon lebih sigap untuk melaju dari diam. Sehingga performa bisa dicapai lebih baik dengan pembakaran lebih efisien," terangnya.