Tesla dan GM bahkan disebut sudah berusaha mengurangi ketergantungan suku cadang buatan China dalam pembuatan mobil yang dijual di Amerika Serikat.
Dalam laporan Arena EV, Senin (17/11/2025), dua perusahaan otomotif itu kini sudah secara aktif mencari sumber baru sebagai pemasoknya. Ini memicu upaya besar-besaran menemukan sumber baru untuk bahan baku hingga komponen elektronik kompleks.
Kekhawatiran pada ketergantungan yang berlebih pada satu negara itu berawal saat masa pandemi Covid-19 lalu. Saat itu, terjadi penutupan rantai pasokan hingga menyebabkan kekacauan di seluruh dunia.
Namun, keputusan meninggalkan suku cadang buatan China sendiri lebih didorong karena faktor biaya dan tarif. Di mana, penerapan tarif tinggi importasi barang dari China membuat biaya menjadi tidak terduga.
Bahkan, Tesla telah bergerak lebih agresif dalam keputusan penghentian pasokan suku cadang buatan China untuk mobil yang dijual di Amerika Serikat sejak awal tahun ini.
Keputusan itu pun disambut beberapa mitra Tesla yang sudah mengganti komponen made in China dengan buatan negara lain.
Ke depannya, Tesla bahkan sudah merencanakan mengalihkan penyedia seluruh komponen produknya ke selain China dalam satu hingga dua tahun lagi. Ini menjadi tujuan akhir perusahaan milik Elon Musk tersebt.
Murianews, Jakarta – Suku cadang buatan China atau Made in China dikabarkan sudah mulai ditinggalkan. Dua produsen kendaraan listrik, Tesla dan General Motors (GM) dikabarkan sudah memulainya.
Tesla dan GM bahkan disebut sudah berusaha mengurangi ketergantungan suku cadang buatan China dalam pembuatan mobil yang dijual di Amerika Serikat.
Dalam laporan Arena EV, Senin (17/11/2025), dua perusahaan otomotif itu kini sudah secara aktif mencari sumber baru sebagai pemasoknya. Ini memicu upaya besar-besaran menemukan sumber baru untuk bahan baku hingga komponen elektronik kompleks.
Kekhawatiran pada ketergantungan yang berlebih pada satu negara itu berawal saat masa pandemi Covid-19 lalu. Saat itu, terjadi penutupan rantai pasokan hingga menyebabkan kekacauan di seluruh dunia.
Namun, keputusan meninggalkan suku cadang buatan China sendiri lebih didorong karena faktor biaya dan tarif. Di mana, penerapan tarif tinggi importasi barang dari China membuat biaya menjadi tidak terduga.
Bahkan, Tesla telah bergerak lebih agresif dalam keputusan penghentian pasokan suku cadang buatan China untuk mobil yang dijual di Amerika Serikat sejak awal tahun ini.
Keputusan itu pun disambut beberapa mitra Tesla yang sudah mengganti komponen made in China dengan buatan negara lain.
Ke depannya, Tesla bahkan sudah merencanakan mengalihkan penyedia seluruh komponen produknya ke selain China dalam satu hingga dua tahun lagi. Ini menjadi tujuan akhir perusahaan milik Elon Musk tersebt.
Produksi China...
Di sisi lain, bisnis Tesla di China lagi berkembang. Bahkan, produksi Tesla di Shanghai, seperti Model 3 dan Model Y yang populer, 95 persen lebih komponennya dari China.
Berdasarkan laporan pada 26 November 2024 menunjukkan Tesla memiliki kontrak dengan lebih dari 400 pemasok lokal di China dan lebih dari 60 perusahaan tersebut terintegrasi dengan rantai pasokan global Tesla.
Tesla bukan satu-satunya pembuat kendaraan yang menjauh dari pemasok China. Para eksekutif GM juga menginstruksikan para pemasok mereka untuk mencari sumber alternatif dan mulai meninggalkan made in China untuk bahan baku maupun komponen jadi.
Perusahaan bermaksud memutuskan hubungan dengan pemasok China dalam kegiatan produksi kendaraan di Amerika Serikat.
Sumber-sumber mengindikasikan GM telah memberikan tenggat waktu hingga tahun 2027 kepada beberapa pemasok untuk sepenuhnya memutuskan hubungan pasokan mereka dengan China.