Murianews, Kudus – Bensin atau bahan bakar minyak (BBM) selama ini dianggap bisa digunakan kapan saja dalam waktu sampai kapanpun. Padahal bensin ternyata bisa basi atau punya masa kedaluwarsa.

Dilansir dari laman Daihatsu Indonesia, bahwa bensin basi bukan lelucon ataupun mitos. Karena bensin bisa saja menjadi basi jika disimpan di tangki kendaraan terlalu lama. Masa kedaluwarsa bensin disebut sekitar enam bulan.

Memang sulit untuk membedakan bensin yang sudah basi atau tidak. Karena tak seperti makanan basi yang memunculkan bau tidak sedap, warna bensin basi tidak berubah.

Bau bensin yang basi juga masih sama dengan bensin yang masih bagus. Hanya saja, penggunaan bensin basi bisa memengaruhi performa kendaraan.

Dampak buruk pemakaian bensin basi bagi kendaraan yakni pada tangki motor atau mobil. Bensin yang didiamkan dalam waktu yang lama, maka akan terjadi endapan yang menimbulkan kerak pada tangki bensin, sehingga tangki bensin mengalami korosi.

Baca: Hai Pelajar Pemakai Motor! Jangan Hanya Rutin Cek Bensin, Bagian Ini Jangan Diabaikan

Tangki yang korosi tersebut menimbulkan senyawa baru, yang dapat membuat kualitas bensin menjadi menurun.

Selain itu, bensin yang berada di dalam tangki kendaraan terlalu lama juga dapat menimbulkan senyawa seperti benzene. Senyawa ini akan menguap menjadi gas apabila terdapat ventilator dalam tangki kendaraan.

Penggunaan bensin basi akan berdampak besar terhadap kualitas performa mesin kendaraan. Biasanya performa mesin akan menurun, dan kehilangan tenaga.

Hal tersebut terjadi, karena endapan bensin atau sedimen dalam tangki mobil mengubah struktur kimia bensin.

Baca: Ini Penyebab Motor Matik Jadi Lebih Boros Bensin Dibandingkan Motor Manual

Akibatnya kualitas bensin menjadi turun, sehingga memengaruhi kualitas pembakaran mesin. Proses pembakaran menjadi kurang sempurna, sehingga menyebabkan beberapa masalah pada mobil.

Mulai dari performa loyo, knalpot mobil mengeluarkan asap hitam, mobil tersendat-sendat ketika berjalan, hingga mempercepat komponen mesin.